Wednesday, June 27, 2007

Perayaan Hari Raya Galungan di Bali


Foto "Berdo'a Menurut Hindhu"



Foto "Putra Bali Dengan Pakaian Sembahyang"

Foto "Suasana Hari Raya Di Sebuah Perkampungan"

Pada hari ini tanggal 27 Juni 2007, masyarakat Hindhu di Bali atau Indonesia pada umumnya merayakan Hari Raya Galungan, yang prosesinya sudah berjalan sejak kemarin yang disebut Hari Penampahan Galungan yang biasanya dipergunakan masyarakat yang merayakan untuk menyiapkan segala keperluan upacara seperti "sesajen", termasuk bahan makanan yang didominasi dari daging Babi, untuk diolah menjadi "Babi Guling", atau sayuran dengan campuran nangka yang khas disebut "Lawar", baik secara berkelompok maupun secara sendiri-sendiri di rumah tangga masing-masing. Dan juga menghias tempat persembahyangan dengan ornamen upacara, seperti umbul-umbul dan "Penjor" atau umat lain menyebutnya dengan umbul-umbul, bedanya kalau di Bali Penjor tsb dibiarkan tinggi menjulang kelangit, dengan hiasan dari "Janur kuning", padi, kelapa, sbg simbul kesejahteraan.
Foto "Tempat Persembahyangan"


Hari kedua perayaan yang jatuh pada hari ini, dipergunakan masyakat yang merayakan untuk bersembahyang, biasanya mereka melakukannya secara bersama-sama di tempat persembahyangan keluarga di rumah masing-masing atau disebut "sanggah" keluarga maupun keluarga besarnya [berbeda halnya dengan tempat persembahyangan yang mewilayahi suatu lingkungan, apakah itu dalam satu RT/RW atau dalam sekala yang lebih besar dari itu baru disebut "Pura"], acara persembahyangan ini diakhiri dengan acara bersilaturahmi dengan kerabat.

Besok adalah prosesi yang terakhir dihari ketiga, disebut dengan "Upacara Manis Galungan", bagi masyarakat yang merayakan biasanya membersihkan diri dengan mandi di Laut, sekaligus dimanfaatkan untuk berekreasi.

Hari Raya Galungan ini, jatuh setiap enam bulan sekali, yang maknanya adalah merayakan kemenangan Dharma [kebaikan] melawan a Dharma [kejahatan].