Saturday, July 21, 2007

SIAPKAN DIRI MENGHADAPI FAKTA

Siapkan Diri Menghadapi Fakta

Dikutip dari Majalah Franchise, Edisi JUli 2007., www.majalahfranchise.com.

Membeli waralaba merupakan salah satu langkah tepat memulai usaha. Tetapi tidak ada jaminan 100% berhasil. Franchisee perlu juga mempersiapkan diri menghadapi resiko.

Bagi Anda yang punya uang dan ingin menginvestasikannya dalam bentuk usaha, tidak ada salahnya membeli usaha franchise. Anda tidak dituntut punya banyak pengalaman atau mengerti seluk beluk bisnisnya. Sebab, franchisor akan membimbing Anda. Tidak perlu takut meskipun tetap harus hati-hati. Saat ini, usaha franchise menjadi alternatif paling gress untuk memulai usaha. Tidak sedikit mereka yang menuai sukses dengan berinvestasi di usaha franchise.
Namun, satu hal yang perlu dicamkan para calon investor (franchisee) tidak ada usaha yang menjanjikan 100% keberhasilan. Maka itu, International Franchise Association (AFI) memberikan sejumlah fakta sebagai peringatan kepada calon franchisee untuk menjadi pertimbangan.
Pertama, resiko kehilangan uang. Para franchisee umumnya harus membayarkan franchise fee sebagai persyaratan utama membeli franchise. Franchise fee bersifat non-refundable. Artinya tidak dapat ditarik atau diambil kembali setelah dibayarkan kepada franchisor. Maka, franchisee harus siap menghadapi resiko kehilangan sejumlah uang yang sudah dibayarkannya itu jika ternyata hak waralaba yang dibelinya gagal di tengah jalan, bahkan sebelum sempat beroperasi.
Kedua, siap mengalami kerugian. Tidak penting berapa besar dana yang Anda miliki untuk diinvestasikan, tetapi seberapa besar kerugian yang bisa Anda tanggung jika bisnis waralaba Anda mengalami kerugian. Bisa jadi, Anda dituntut untuk mengucurkan dana tambahan untuk menghasilkan profit dimasa yang akan datang. Tersediakah dana tambahan tersebut kapan saja dibutuhkan, entah dari kocek sendiri atau pinjaman yang sifatnya stand by? Adakah sumber penghasilan lain yang Anda miliki sementara usaha waralaba yang Anda jalankan menyedot dana Anda untuk menghasilkan cash flow positif?
Ketiga, siap diatur secara ketat oleh franchisor. Tidak sedikit franchisor yang menentukan secara sepihak, misalnya lokasi usaha, teritori yang diperbolehkan, bentuk desain outlet, produk-produk atau jasa yang boleh dijual, resep dan bahan baku serta cara Anda mengelola usaha.
Keempat, tidak diperkenankan memperpanjang perjanjian waralaba. Anda perlu menghitung resiko, apakah kenetuan tersebut masih menguntungkan buat anda atau tidak. Biasanya, franchise agreement berakhir dalam 5, 10, 15 atau 20 tahun. Bisa jadi, Anda tidak memiliki opsi untuk perpanjangan persetujuan waralaba setelah masa kontrak berakhir.
Kelima, konsumsi menurun. Semua produk memiliki lifecircle. Tidak selamanya produk yang ditawarkan diminati oleh konsumen. Ada kalanya mengalami penurunan bahkan ditinggalkan konsumen. Anda juga harus siap-siap menghadapi produk yang Anda tawarkan ternyata sudah banyak dijumpai di pasar atau ketinggalan jaman. Atau pasarnya sudah terlalu jenuh oleh kompetisi sehingga konsumsinya menurun.
Terakhir, praktek tidak fair. Anda harus hati-hati terhada praktek “hard sale,” atawa hanya mencari untung sepihak dari franchisor. Telisik kemampuan dan nama baik franchisor dalam memberikan dukungan jangka panjang yang kontinyu. Franchisor yang baik akan membantu dan memberikan dukungan pada Anda.
>>>Review dari saya : kutipan tulisan tersebut sebagai referensi yang saya rasa sangat sesuai dengan fakta yang saya hadapi didalam menjalankan Franchise Laundry dengan merek MELIA Laundry & Drycleaning untuk wilayah Bali, yang mana dalam waktu setahun yakni sejak Juni 2006 saya sudah bisa menjaring 8 outlet dengan lokasi disudut jalan-jalan utama untuk mendukung pemasaran Workshop saya di Denpasar yang buka 24 Jam dengan minimal prosesing 400 potong cucian/per-hari/ per Juni 2007 ini.
Target saya per-tahun ini bisa mengejar sedikitnya 15 outlet, dengan jumlah cucian setidaknya 600 potong/hari.
Kunci sukses yang saya terapkan didalam membeli franchise ini adalah :
Pertama, harus siap menghadapi persaingan yang ketat, tapi harus tetap sehat, dan karenanya jangan memilih usaha yang mudah jenuh, caranya : sebelum memasuki bisnis apapun namanya apalagi franchise anda harus memiliki inovasi atau keunikan yang akan diterapkan dalam bisnis tersebut, jika anda tidak ingin dilibas oleh persaingan yang ketat dan pasar yang mungkin jenuh, dan pintar memilih bisnis yang akan digelutinya yakni hindari bisnis yang gampang jenuh dalam arti kelak kemungkinan tidak dibutuhkan lagi. Nah bisnis laundry menurut hemat saya tidak ada matinya, apalagi dengan kenaikan atas kebutuhan sehari-hari seperti listrik, air dan gas, serta waktu yang semakin sempit ditengah himpitan pekerjaan, asal kita kreatif dan inovatif didalam menjalankan bisnis tersebut, pasti berhasil.
Kedua, saya sendiri didalam menerapkan inovasi atau keunikan, saya menerapkan konsep layanan 24 Jam, kualitas layanan yang istimewa seperti penggunaan air suling [Water softener system plus dibantu air suling HDRO, serta beberapa filter, yang menjamin kondisi pakaian tetap bersih dengan warna cemerlang karena pengendapan chemical diminimalisir dengan penggunaan air yang berkualitas tinggi, chemical untuk mencuci mengynakan produk Ecolab USA standar hotel bintang lima yang dikenal ramah lingkungan, juga layanan antar melalui petugas vallet motor maupun mobil, serta penyelesaian proses cucian secara standar Melia yakni same day proses tanpa plus-plus alias datang pagi ambil sore,juga menyediakan proses kilat 1 jam, konsep layanan yang mendekatkan diri kepada konsumen terbukti outlet kami tersebar di wilayah Denpasar, Badung dan sebentar lagi di Ubud Gianyar.
Ketiga, harga yang kompetitif dengan kualitas layanan prima.
Mau mengunjungi web site kami silahkan klik www.melia-laundry.com